Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan pemerintah melalui Perum Bulog terbukti efektif dalam menekan harga beras di berbagai daerah. Hingga awal Oktober, total penyaluran beras SPHP telah mencapai 492,5 ribu ton dan berdampak positif terhadap harga di 190 kabupaten dan kota di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyampaikan bahwa penyaluran beras SPHP dilakukan secara masif melalui jalur Gerakan Pangan Murah (GPM) di pasar-pasar rakyat dan sentra distribusi pangan utama di seluruh provinsi.
“SPHP ini menjadi bukti bahwa intervensi pemerintah bisa langsung dirasakan masyarakat. Harga beras yang sebelumnya naik kini mulai stabil,” ujar Bayu dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (10/10).
Program SPHP merupakan bagian dari strategi nasional untuk menjaga keterjangkauan pangan pokok dan mengendalikan inflasi. Pemerintah terus memastikan stok beras nasional tetap mencukupi, termasuk dengan optimalisasi gudang Bulog serta distribusi dari daerah surplus ke wilayah defisit.
Selain beras, pemerintah juga menyiapkan langkah serupa untuk komoditas strategis lain seperti jagung dan gula konsumsi, agar kestabilan harga bahan pokok dapat terjaga menjelang akhir tahun.
Realisasi penyaluran 492,5 ribu ton beras SPHP menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Melalui sinergi lintas sektor antara pemerintah, Bulog, dan daerah, Indonesia terus memperkuat fondasi ketahanan pangan berkelanjutan dan memastikan akses pangan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.