Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimisme bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dapat tercapai melalui implementasi penuh program unggulannya, Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini dinilai tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi anak bangsa, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat di berbagai lapisan.

Dalam keterangannya, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa program MBG memiliki efek berganda (multiplier effect) terhadap ekonomi lokal. Pendirian lebih dari 30.000 dapur umum (SPPG) di seluruh Indonesia diperkirakan akan menciptakan 1,5 juta lapangan kerja langsung, melibatkan para petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, serta penyedia bahan pangan lokal.

“Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya memberi makan, tapi juga menggerakkan ekonomi dari bawah. Kalau semua berjalan sesuai rencana, pertumbuhan 8 persen sangat realistis,” ujar Presiden Prabowo di Istana Negara, Kamis (16/10).

Selain memperkuat daya beli masyarakat, MBG juga diharapkan mampu menjaga stabilitas pangan nasional dan meningkatkan produktivitas generasi muda melalui perbaikan kualitas gizi anak-anak sekolah.
Pemerintah menyiapkan skema pendanaan yang melibatkan sinergi antara APBN, BUMN, dan sektor swasta, sehingga pelaksanaan program ini dapat berlangsung berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Program MBG juga dinilai sejalan dengan agenda besar pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional dan pemerataan ekonomi desa-kota, menjadikan sektor pangan sebagai salah satu pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.

Optimisme Presiden Prabowo terhadap target pertumbuhan ekonomi 8% mencerminkan keyakinan pemerintah pada potensi ekonomi domestik berbasis pangan dan kesejahteraan rakyat.
Melalui implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerintah berharap dapat membangun fondasi ekonomi yang kuat, inklusif, dan menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.