Yasa Artha Trimanunggal

Pemerintah Targetkan Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 20 Juta Penerima dan Ciptakan 290 Ribu Lapangan Kerja

Pemerintah terus mematangkan persiapan untuk implementasi salah satu program prioritasnya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam fase perencanaan lanjutan, pemerintah menargetkan program ini tidak hanya akan menyentuh 20 juta penerima di tahap awal, tetapi juga berpotensi menciptakan efek domino ekonomi dengan membuka hingga 290 ribu lapangan kerja baru di berbagai daerah.

Program yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini kini telah melewati beberapa tahap simulasi di berbagai wilayah, termasuk di Tangerang dan Jakarta. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan rantai pasok, variasi menu yang sesuai dengan standar gizi, serta mekanisme distribusi yang efisien sebelum diluncurkan secara nasional.

Menggerakkan Ekonomi Lokal Melalui Rantai Pasok

Menurut data dari Kemenko Perekonomian, potensi penciptaan lapangan kerja sebesar 290 ribu tersebut berasal dari aktivasi masif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan. Untuk memenuhi kebutuhan jutaan porsi makanan setiap hari, program ini akan bergantung sepenuhnya pada keterlibatan pemasok lokal.

Rantai pasoknya akan melibatkan:

  • Petani dan Peternak Lokal: Sebagai pemasok utama bahan baku seperti beras, sayuran, telur, dan daging.
  • Koperasi dan UMKM: Yang akan mengolah bahan baku menjadi makanan siap saji.
  • Jasa Katering Lokal: Sebagai operator dapur di sekolah-sekolah atau komunitas.
  • Sektor Logistik: Untuk mendistribusikan bahan baku dan makanan jadi.

Keterlibatan masif dari pelaku ekonomi lokal inilah yang diproyeksikan akan membuka lapangan kerja baru, mulai dari juru masak, tenaga pengemas, hingga staf administrasi dan distribusi.

 

Fokus pada Gizi dan Implementasi Bertahap

Pemerintah menegaskan bahwa setiap menu yang disajikan akan dirancang sesuai dengan standar gizi yang ketat untuk membantu mengatasi masalah stunting dan meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Variasi menu juga akan disesuaikan dengan kearifan pangan lokal di setiap daerah.

Implementasi program ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari wilayah-wilayah yang paling membutuhkan. Data penerima akan terus divalidasi untuk memastikan bantuan sampai kepada pihak yang tepat.

Meskipun dihadapkan pada tantangan logistik dan pendanaan yang besar, pemerintah optimistis bahwa Program Makan Bergizi Gratis ini akan menjadi investasi strategis jangka panjang bagi Indonesia, baik dari sisi sumber daya manusia maupun pertumbuhan ekonomi inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *