Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog menyalurkan sebanyak 43.665 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) secara serentak di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi komoditas beras.
Distribusi beras dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di ribuan titik pasar tradisional dan pusat distribusi daerah. Harga beras SPHP ditetapkan sebesar Rp 60.000 per 5 kg, jauh di bawah harga komersial, agar masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah tetap mendapatkan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Kepala Bapanas menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi nasional antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, TNI, dan Polri dalam menjaga ketersediaan pangan.
“Kita tidak hanya bicara harga, tapi juga ketersediaan. Melalui SPHP, kami pastikan pasokan beras sampai ke tangan masyarakat tanpa gangguan rantai distribusi,” ujarnya.
Selain menjaga stabilitas harga, program SPHP juga diharapkan memperkuat ketahanan pangan daerah dengan mengurangi tekanan permintaan pasar, menstabilkan stok di gudang Bulog, serta menekan spekulasi harga menjelang akhir tahun.
Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan SPHP akan terus berlanjut selama kondisi harga beras masih berfluktuasi, dan akan dievaluasi setiap bulan untuk menjamin efektivitas distribusi di lapangan.