Yasa Artha Trimanunggal

Nilai Industri Konstruksi Indonesia Diproyeksikan Tembus US$ 535 Miliar pada 2030

Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) memproyeksikan nilai pasar industri konstruksi nasional akan mencapai US$ 535 miliar atau setara dengan lebih dari Rp 8.700 triliun pada tahun 2030.
Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pesat di sektor infrastruktur publik, perumahan, energi, dan kawasan industri yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah.

Ketua Umum AKI menjelaskan bahwa sektor konstruksi terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan sumbangan lebih dari 10% pada kuartal akhir tahun 2024.
Selain menjadi motor pembangunan nasional, sektor ini juga menciptakan jutaan lapangan kerja dan menggerakkan rantai pasok industri bahan bangunan dalam negeri.

“Konstruksi adalah tulang punggung pembangunan nasional. Investasi dan efisiensi di sektor ini menentukan daya saing ekonomi Indonesia di masa depan,” ujar perwakilan AKI.

Dalam laporan yang sama, AKI menyoroti pentingnya transformasi digital di industri konstruksi, terutama penerapan Building Information Modeling (BIM) dan sistem manajemen proyek berbasis data.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR juga tengah memperkuat implementasi kebijakan tersebut dengan menaikkan pagu anggaran infrastruktur 2025 dari Rp 75,63 triliun menjadi Rp 116,23 triliun, untuk mempercepat proyek strategis nasional di seluruh wilayah.

Transformasi digital dan peningkatan kompetensi kontraktor lokal diharapkan mampu mempercepat proses perizinan, efisiensi pelaksanaan proyek, serta menekan potensi kesalahan dalam konstruksi.
Langkah ini menjadi momentum penting untuk menjadikan sektor konstruksi Indonesia lebih kompetitif, berkelanjutan, dan berorientasi pada teknologi.

Dengan proyeksi pasar yang mencapai US$ 535 miliar, industri konstruksi nasional diprediksi menjadi salah satu penopang utama ekonomi Indonesia hingga 2030.
Penerapan teknologi digital seperti BIM, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang efisien, aman, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *